PT Mega Capital Sekuritas Mega Capital Sekuritas

Riset

Fixed Income Daily Notes 19 February 2021
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah(ASPAC)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Islamic Equity Growth Syariah(CIEG)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 15 February 2021
15 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 22 February 2021
22 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 03 February 2021
3 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 05 February 2021
5 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 09 February 2021
9 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 17 February 2021
17 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 01 February 2021
1 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 11 February 2021
11 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 16 February 2021
16 FEBRUARI 2021


FFS MES 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


FFS VERA-G 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


MD KAS 31 Januari 2021
10 FEBRUARI 2021


MD CAPITAL GROWTH 31 Januari 2021
10 FEBRUARI 2021


MD KAS SYARIAH 31 Januari 2021
10 FEBRUARI 2021


MD OBLIGASI DUA 31 Januari 2021
10 FEBRUARI 2021


MD OBLIGASI SYARIAH 31 Januari 2021
10 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Balanced Strategic Plus(BSP)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Dollar Bond(CPDB)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Index IDX30(IDX3)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Indo Domestic Equity Fund(INDO)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 02 February 2021
2 FEBRUARI 2021


IHSG Menguat +3.5% Di Tengah Volatilitas Tinggi
2 FEBRUARI 2021

Sempat anjlok hingga ke level 5,735 di awal pembukaan Sesi 1, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup melonjak +3.50% ke level 6,067 di akhir Sesi 2 pada perdagangan awal bulan February. Semua sektor mencatatkan kenaikan, dengan tiga sektor naik tertinggi adalah IDXTECHNO (+10.07%), IDXBASIC (+8.25%) dan IDXINFRA (+5.24%).
 
Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 575.14 miliar dengan saham yang paling banyak dilepas adalah BMRI (IDR 244.3 miliar), BBCA (IDR 227.8 miliar) dan ASII (IDR 111.4 miliar). Sementara saham yang banyak dikoleksi asing adalah TLKM (IDR 70.4 miliar), INCO (IDR 58.5 miliar) dan INTP (IDR 22.3 milliar).

Kabar menggemberikan datang dari sektor manufaktur dimana berdasarkan data Markit Manufacturing PMI aktifitas manufactur tumbuh di bulan January 2021. Hal tersebut tercermin dari indekx PMI Indonesia yang naik ke level 52.2 pts dari sebelumnya 51.3 pts di bulan December 2020. Angka ini jauh lebih tinggi dari estimasi ekonom sebesar 51 pts.
 
Selain data aktifitas manufacture, data lainnya datang dari Badan Pusat Statistik terkait tingkat Inflasi. BPS mengumumkan inflasi January 2021 sebesar 1.55% YoY (0.26% MoM), dimana angka ini hampir sesuai dengan estimasi ekonom sebesar 1.5% YoY (0.2% MoM). Inflasi Inti mencapai 1.56% YoY.


Tutup January, Uptrend IHSG Terpatahkan
1 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan terakhir di bulan January dengan mencatatkan penurunan tajam sebesar -1.96% ke level 5,862. Tiga sektor yang mencatatkan penurunan paling tajam adalah IDXFINANCE (-3.06%), IDXINFRA (-2.53%) dan IDXINDUST (-2.19%); sementara tiga sektor yang mencatatkan kenaikan adalah IDXTECHNO (+8.42%), IDXCYCLIC (+0.60%) dan IDXPROPERT (+0.36%).
 
Investor asing mencatatkan posisi net sell hampir senilai IDR 1 triliun, atau lebih tepatnya sebesar IDR 921.72 miliar. Saham yang banyak dilepas asing adalah BMRI (IDR 430.22 miliar), BBRI (IDR 328.22 miliar) dan BBCA (IDR 99.75 miliar).
 
Dalam pandangan kami, dengan menggunakan indicator Donchian Channel dan ADX, IHSG dengan ditutup dibawah level 5,929 ini menandakan uptrend yang terjadi sejak awal November 2020 sudah dipatahkan. Hal ini terlihat dari ditembusnya lower band Donchian Channel (5,929) serta ADX di level 25.8 pts. Jika pelemahan ini terus berlanjut bukan tidak mungkin IHSG akan masuk ke dalam periode downtrend.
 
Satu lagi yang membuat kami khawatir IHSG dapat masuk ke periode downtrend adalah penurunan ini dipicu oleh pelemahan Sektor Perbankan. Berdasarkan sejarah, Sektor Perbankan dapat dijadikan bellwether bagi pergerakan indeks. Uptrend (downtrend) indeks saham biasa nya diawali kenaikan (penurunan) saham saham di Sektor Perbankan. Dengan menggunakan pendekatan Fibonacci Retracement, titik support IHSG berikutnya ada di level 5,490 (38.2%). Sebagai informasi, IHSG saat ini di level 5,862 merupakan titik 23.6% retracement


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin kembali ditutup melemah berada di level 5,862.
1 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin kembali ditutup melemah berada di level 5,862.

Indeks tampak sedang bergerak melewati EMA 50, di mana berpotensi melanjutkan pelemahannya menuju support level 5,770.

Akan tetapi stochastic yang mengalami kejenuhan terhadap aksi jual berpeluang menghambat laju pelemahan indeks dan bergerak menuju 6,000.

Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat berada di level 6,067
2 FEBRUARI 2021

Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat berada di level 6,067. Indeks berpeluang melanjutkan penguatannya setelah kembali bergerak di atas EMA 50, di mana berpeluang menuju resistance level 6,160 hingga IDR 6,250 Bullish engulfing yang terbentuk pada candle memberikan peluang penguatan. Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji 5,940. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.


Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Ditutup Terkoreksi
3 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatatkan kenaikan di perdagangan Sesi 1 hingga ke level 6,157, namun mengalami koreksi di Sesi 2 dan ditutup pada level 6,043 atau melemah -0.39%. Tiga sektor yang mencatatkan pelemahan terbesar adalah IDXTECHNO (-4.21%), IDXPROPERT (-0.93%) dan IDXFINANCE (-0.76%); sementara tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah IDXHEALTH (+3.62%), IDXTRANS (+1.56%) dan IDXNONCYC (+0.48%).
 
Investor asing mencatatkan posisi net sell sebesar IDR 542.99 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah BMRI (IDR -84.4 miliar), UNTR (IDR -68.8 miliar) dan PTBA (IDR -32.4 miliar); sementara saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah BBCA (IDR +83.5 miliar), TLKM (IDR +77.0 miliar) dan AKRA (IDR +57.7 miliar).


IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup melemah berada di level 6,043.
3 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup melemah berada di level 6,043.

Indeks berpotensi mengalami konsolidasi dan bergerak menuju support level 5,940 hingga 5,850.

Akan tetapi stochastic yang mengalami bullish crossover berpeluang menghambat laju pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat menuju 6,160.

Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Fixed Income Daily Notes 04 February 2021
4 FEBRUARI 2021


Dana PC-PEN Naik, IHSG Menguat +0.48
5 FEBRUARI 2021

 Langkah Pemerintah menaikan anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) ditanggapi positif oleh pelaku pasar modal, khusus nya pasar saham. Pada perdagangan Kamis (4/2) kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik +0.48% ke level 6,107. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah IDXBASIC (+1.84%), IDXINFRA (+0.98%) dan IDXFINANCE (+0.79%); sementara tiga sektor yang membukukan penurunan terbesar adalah IDXTECHNO (-2.11%), IDXHEALTH (-1.91%) dan IDXPROPERT (-0.52%).
 
Investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 609.15 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah TKIM (IDR +181.8 miliar), TLKM (IDR +137.8 miliar) dan BBRI (IDR +131.1 miliar); sementara saham yang banyak dilepas investor asing adalah ADRO (IDR -133.9 miliar), BBCA (IDR -39.2 miliar) dan EXCL (IDR -22.5 miliar).
 
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menaikan anggaran PC-PEN 2021 menjadi IDR 619 triliun, naik dari anggaran sebelumnya sebesar IDR 372.3 triliun. Dengan kenaikan anggaran ini diharapkan target pertumbuhan ekonomi di 2021 dapat tercapai di kisaran +4.8% hingga +5.8%


IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat berada di level 6,107
5 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat berada di level 6,107. Indeks juga sempat mencoba bergerak melewati resistance level 6,160, namun belum mampu. Hal tersebut berpotensi membawa IHSG melanjutkan konsolidasi dan bergerak menuju 6,020. Namun stochastic yang cenderung menguat berpeluang menghambat laju pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat menguji kembali 6,160. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung melemah terbatas.


FFS BDL 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


FFS BLS-G 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


FFS DEA 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


FFS MP 29 Jan 2021
6 FEBRUARI 2021


Pertumbuhan Ekonomi 2020 Diatas Estimasi, IHSG Naik
8 FEBRUARI 2021

Kontraksi ekonomi Indonesia selama 2020 yang lebih bagus dibanding estimasi para ekonom menopang penguatan pasar saham. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Indonesia selama 2020 mengalami kontraksi sebesar -2.07% YoY, dimana angka ini sedikit lebih baik dari estimasi ekonom yang memperkirakan kontraksi ekonomi sebesar -2.0% YoY. Khusus untuk Kuartal IV 2020 kontraksi ekonomi mencapai -2.19% YoY (-0.42% QoQ) dibanding estimasi -2.0% YoY (+0.7% QoQ).
 
Sebagai respons data tersebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar +0.73% ke level 6,151. Kenaikan terjadi di semua sektor dengan tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah IDXTECHNO (+7.61%), IDXENERGY (+2.13%) dan IDXHEALTH (+1.53%).
 
Meski IHSG mencatatkan kenaikan namun investor asing membukukan posisi net sell sebesar IDR 221.87 miliar. Saham yang banyak dilepas asing adalah BMRI (IDR -117.8 miliar), EXCL (IDR -41.8 miliar) dan INCO (IDR -29.4 miliar); sementara saham yang banyak dikoleksi asing adalah BBRI (IDR +82.0 miliar), BBCA (IDR +81.0 miliar) dan AKRA (IDR +47.4 miliar).


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat berada di level 6,151
8 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarinditutup menguat berada di level 6,151.

Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut menguat menuju resistance level 6,195 hingga 6,250.

RSI yang mulai bergerak meninggalkan wilayah oversold memberikan peluang untuk menguat.

Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menuju support level 6,060. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 08 February 2021
8 FEBRUARI 2021


Sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah di level 6,181.
10 FEBRUARI 2021

Sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah di level 6,181. Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu melewa resistance level di 6,260, di mana berpotensi menuju support level 6,120 hingga 6,045. Stochasc yang mengalami overbought berpotensi membawa indeks melemah. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuaf cenderung melemah terbatas.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,201.
11 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,201. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasidan berpotensi berlanjut dengan bergerakmenuju support level 6,120. Stochastic yang mengalami bearish crossoverberpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,260. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Transaksi Asing Jumbo di Pasar Nego, IHSG Positif.
4 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik +0.56% pada perdagangan Rabu (3/2) kemarin, ditutup di level 6,077. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah IDXINDUST (+1.99%), IDXHEALTH (+1.75%) dan IDXFINANCE (+1.15%); sementara tiga sektor yang mencatatkan koreksi terdalam adalah IDXTECHNO (-2.98%), IDXBASIC (-0.86%) dan IDXINFRA (-0.62%).
 
Terdapat transaksi jumbo yang dilakukan investor asing di pasar nego dengan posisi net buy senilai IDR 4.53 triliun, sehingga secara total net buy asing mencapai IDR 4.75 triliun. Saham yang banyak dikoleksi investor asing di pasar regular adalah BBNI (IDR +258.4 miliar), BBCA (IDR +107.3 miliar) dan TLKM (+27.0 miliar); sementara saham yang banyak dilego adalah BMRI (IDR -123.8 miliar), PTBA (IDR -56.1 miliar) dan ADRO (IDR -35.4 miliar).
 
Ada berita baik terkait pembentukan holding BUMN baterai listrik, dimana Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N. Mansury menyatakan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan terbentuk di Semester I 2021 ini guna mengembangkan industri baterai listrik mulai dari hulu hingga hilir. Nantinya akan ada empat BUMN yang bergabung yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pemerintah juga sudah berkomunikasi dengan beberapa calon mitra dari luar negeri seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited, LG Group dan Tesla Inc.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,077.
4 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,077.

Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut dengan bergerak menuju resistance level 6,160 hingga 6,195.

Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks brebalik melemah berpotensi menguji 6,015.

Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,208
9 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,208. Indeks tampak bergerak melewati EMA 20,
di mana berpeluang melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,260 hingga 6,320. Akan tetapi stochastic yang mulai menunjukkan kejenuhan indeks terhadap aksi beli berpotensi menghambat laju penguatan IHSG. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung menguat terbatas.


IHSG Ditutup Naik +0.33%
11 FEBRUARI 2021

Dua hari jelang libur Imlek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat +0.33% ke level 6,201. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah IDXTECHNO (+11.23%), IDXINFRA (+1.13%) dan IDXINDUST (+0.62%); sementara tiga sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah IDXCYCLIC (-0.13%), IDXENERGY (-0.03%) dan IDXHEALTH (-0.1%).

Berdasarkan data RTI investor asing mencatatkan posisi net buy sebesar IDR 265.25 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR +249.9 miliar), ASII (IDR +28.1 miliar) dan UNVR (IDR +17.5 miliar); sementara saham yang banyak dilego investor asing adalah BBCA (IDR -47.1 miliar), BMRI (IDR -41.6 miliar) dan PGAS (IDR -38.8 miliar).


Jelang Libur Panjang IHSG Menguat +0.33%
15 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.33% ke level 6,223 pada perdagangan Kamis (11/2), jelang libur panjang Tahun Baru Cina, atau yang biasa dikenal dengan Hari Imlek. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah IDXTECHNO (+2.36%), IDXENERGY (+1.47%) dan IDXHEALTH (+1.25%); sementara tiga sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah IDXINDUST (-0.62%), IDXINFRA (-0.47%) dan IDXCYCLIC (-0.10%).

Investor asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 14.41 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah ASII (IDR -105.53 miliar), TBIG (IDR -64.39 miliar) dan BBCA (IDR -33.29 miliar); sementara saham yang banyak dikoleksi asing adalah BBRI (IDR +196.69 miliar), TLKM (IDR +38.48 miiar) dan MDKA (IDR +33.58 miliar).

Otoritas Jasa Keuangan dalam acara Banking Outlook 2021 memproyeksikan kredit perbankan di 2021 dapat tumbuh pada kisaran 7% hingga 8%. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana menyatakan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah diserahkan ke OJK oleh perbankan nasional memproyeksikan rata rata tingkat pertumbuhan kredit sebesar 7.13% YoY. Sebagai informasi, realisasi kredit perbankan selama 2020 mengalami penurunan sebesar -2.41% YoY.


IHSG Naik 0.93%.
9 FEBRUARI 2021

Kemarin, IHSG menutup hari di posisi 6.208,87. Menguat 0,93% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan berada di level tertinggi sejak 25 Januari 2021. Sektor IDX Techno menjadi sektor pemimpin penguatan, naik hampir 8% sementara dari sisi emiten, saham BRIS mengalami penguatan 9,23%. Kenaikan ini, sepertinya menyambut gembira perkembangan positif soal pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di beberapa negara, ada tanda serangan virus corona mulai mereda.
 
Berpindah ke bursa saham New York, tiga indeks utama ditutup di jalur hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,76%, S&P 500 bertambah 0,74%, dan Nasdaq Composite menguat 0,95%. Ketiganya menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah
 
Investor di Wall Street semringah karena rencana stimulus fiskal di AS sepertinya berjalan mulus Kongres sudah memberikan restu terhadap anggaran negara 2021 yang di dalamnya terkandung stimulus fiskal sebeesar US$ 1,9 trilun. Kemungkinan stimulus ini bisa mulai digelontorkan dalam beberapa pekan ke depan. Selain itu, investor juga mengapresiasi kecepatan pemerintah AS dalam mendistribusikan vaksin anti-virus corona. US Centers of Disease Control dan Prevention (CDC) mencatat sudah 31,59 juta orang menerima satu dosis vaksin dan 9,15 juta orang sudah disuntik dosis kedua.


IKK Januari 2021 Turun ke 84,9
10 FEBRUARI 2021

 Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.44% pada perdagangan Selasa (9/2/2021), sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.157,135 hingga 6.286,292. Hal ini terjadi seiring dengan Bank Indonesia mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Januari 2021 yang turun dalam menjadi 84,9 dibanding bulan Desember 2020 yang sebesar 96,5. Artinya turunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang mencakup ekspansi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan penghasilan yang disebabkan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. 

Bursa Amerika Serikat (AS) cenderung mengalami koreksi seiring dengan kekhawatiran valuasi yang tinggi dan kondisi pasar yang mempertimbangkan dampak stimulus jumbo.

Pada penutupan perdagangan Selasa (9/2/2021), Dow Jones koreksi 0,03 persen menjadi 31.375,83, S&P 500 turun 0,11 persen menuju 3.911,23, dan Nasdaq naik 0,14 persen k level 14.007,7. Pasar saham AS menghentikan kenaikan enam hari berturut-turut karena investor memperdebatkan apakah komitmen oleh Federal Reserve dan pemerintahan Biden untuk membiarkan ekonomi berjalan panas akan memicu inflasi yang tidak stabil


Minim Sentimen, IHSG Kembali Gagal Menyentuh 6,300
17 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (16/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,35% ke 6.292,39 dan kembali gagal melangkah ke atas level 6.300. Data perdagangan mencatat, nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai 13,33 triliun, di mana nilai transaksi tersebut kembali turun dibandingkan dengan rata-rata bulan Januari 2021. Minimnya sentimen yang datang dari dalam negeri, membuat pasar keuangan Indonesia bergerak beragam. IDX Techno menjadi sektor yang paling menguat ditutup +2.90% sebaliknya, IDX Health menjadi sektor yang paling melemah yaitu –0.32%
 
Dari sisi mata uang, penguatan rupiah terhadap dolar mulai memudar, di mana pada perdagangan kemarin, rupiah akhirnya berakhir melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS), meski tipis saja. Rupiah tetap berakhir melemah meski indeks dolar AS masih mengalami tekanan.


IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,292.
17 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,292. Indeks berpeluang melanjutkan penguatannya dan bergerak menuju resistance level di 6,375. MACD berada pada kecenderungan menguat, namun overbought yang terjadi pada stochastic berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah berpotensi menguji 6,245. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG Kembali Gagal Ditutup di Atas Level 6,300.
23 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% di level 6.255,31 pada perdagangan Senin (22/2). IHSG ditutup menguat namun pergerakan cukup terbatas diakibatkan minimnya sentimen dari dalam negeri maupun dari global. Sektor pertambangan, perdagangan, keuangan, perkebunan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Sementara investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp391 miliar.

Sektor pertambangan kembali mendapat sentimen positif berupa insentif yang diberikan pemerintah yaitu royalty nol persen. Emiten yang mendapatkan insentif royalti nol persen ini adalah batu bara yang digunakan dalam kegiatan hilirisasi batu bara. Salah satunya adalah konversi batu bara menjadi dimetil eter (DME)


IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,255.
23 FEBRUARI 2021

Indeks juga sempat menguji resistance level 6,320 namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks kembali melanjutkan konsolidasi dengan bergerak menuju support level 6,200. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan melemah. Namun jika indeks berbalik menguat berpeluang menuju 6,320. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung melemah terbatas.


IHSG ditutup menguat ke teritori positif, naik tipis 0,3 persen ke level 6,272.
24 FEBRUARI 2021

Investor asing pun mulai masuk ke bursa saham Tanah Air. Data perdagangan mencatat investor asing membeli bersih aset-aset ekuitas RI senilai Rp 505 miliar.   Investor, analis dan pelaku ekonomi lainnya menyambut positif testimoni bos The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat AS yang akan dihelat dalam dua hari ini.  Banyak yang mencari sinyal terkait apa yang bakal dikatakan oleh orang nomor wahid di dunia kebanksentralan Paman Sam itu. Dalam kesempatan kali ini, Powell kembali menegaskan bahwa stance kebijakan moneter yang longgar akan tetap dipertahankan.
 
Sedangkan. di arena pasar spot nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan apresiasi sebesar 0,14% di hadapan Dollar. Kini untuk US$ 1 dibanderol di Rp 14.090. Dolar AS sejatinya cenderung menguat di sepanjang awal tahun 2021.  Sedangkan untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin mampu ditutup menguat berada di level 6,222.
15 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin mampu ditutup menguat berada di level 6,222. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan mencoba bertahan di atas EMA 20, di mana berpeluang berlanjut menuju resistance level 6,260. Namun stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi menghambat laju penguatan indeks. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


BI Turunkan Suku Bunga dan Proyeksi Ekonomi 2021.
19 FEBRUARI 2021

BI Turunkan Suku Bunga dan Proyeksi Ekonomi 2021. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,44% ke level 6.200,31 pada Kamis (18/2). Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih 907 Miliar, dan melakukan aksi jual bersih 694 Miliar pada saham saham emiten bank BUKU IV seperti BBCA net sell asing –146 Miliar, BMRI -68 Miliar, dan BBNI –43.9 Miliar. Hal ini dikarenakan pasar merespon pengumuman suku bunga BI kamis (18 Februari 2021) kemarin.

 Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan 7-day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) alias suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 3,5%, sebagai upaya mendorong akselerasi pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai informasi, BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 menjadi 4,3%-5,3% secara tahunan (yoy) dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,8%-5,8% yoy karena rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020. Sementara dari nilai tukar, rupiah ditutup stagnan di Rp14.010/US$.


IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,200.
19 FEBRUARI 2021

IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,200. Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya dan bergerak menuju support level 6,125. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menuju resistance level 6,285. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.


Fixed Income Daily Notes 25 February 2021
25 FEBRUARI 2021


Pada perdagangan hari Rabu, 24/02/2021 IHSG ditutup melemah sebesar 21 poin atau sebesar 0,35% menjadi 6,251.
25 FEBRUARI 2021

Pada perdagangan hari Rabu, 24/02/2021 IHSG ditutup melemah sebesar 21 poin atau sebesar 0,35% menjadi 6,251. Sektor industri dasar, pertambangan, aneka industri, perdagangan, industri konsumsi, infrastruktur, properti bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Sementara investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp301 miliar

Bursa lainnya di Asia seperti Hang Seng terkoreksi paling parah 2,99% setelah adanya wacana peningkatan bea materai. Lalu Nikkei terkoreksi 1,61%, Shanghai anjlok 1,99%, dan Kospi terkoreksi 2,45%. 

 Sementara, untuk hari ini Bursa saham Asia menguat pada hari Kamis (25/2), setelah Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali suku bunga akan tetap rendah. Pernyataan ini menenangkan kekhawatiran pasar bahwa inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong bank sentral untuk memperketat keran moneter. Kenaikan harga rata-rata dalam 12 bulan terakhir masih di bawah sasaran target otoritas moneter Adikuasa tersebut yang dipatok di angka 2%.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah berada di level 6,251.
25 FEBRUARI 2021

Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut dengan bergerak menuju resistance level 6,320. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji support level di 6,200. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.


Neraca Dagang Januari 2021 Surplus, IHSG Menguat 0.77%
16 FEBRUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,77% ke level 6.270,32 pada Senin (15/2). IHSG terangkat saham-saham big cap yang menguat, dari 14 saham big cap dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun, 9 saham diantaranya menguat, 2 saham melemah dan 3 saham lain stagnan harganya.
 
Pada hari yang sama, terdapat sentimen positif bagi pasar Indonesia yaitu neraca dagang Indonesia periode Januari 2021 surplus US$1,96 miliar yang ditopang oleh kinerja ekspor sektor nonmigas. Namun, kinerja impor di periode ini turun 7,59% month-on-month (mom) atau 6,49% year-on-year (yoy). Sementara itu nilai ekspor selama Januari 2021 tercatat sebesar US$15,30 miliar, turun 7,48% secara mom atau 12,24% secara yoy.


IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,270.
16 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,270. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpeluang menuju resistance level 6,320. MACD berada pada kecenderungan menguat, namun stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika terkoreksi dapat menguji support terdekat di 6,225. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Level 6,300 disentuh, IHSG ditutup –1.03%
18 FEBRUARI 2021

Data BEI mencatat, indeks acuan bursa saham domestik ini ditutup anjlok 1,03% ke 6.227,72. Nilai transaksi tercatat sebesar sebesar Rp 13,13 triliun dengan volume perdagangan 17,87 miliar saham. Nilai transaksi ini tergolong kecil apabila dibandingkan dengan rata-rata transaksi bulan lalu yakni sekitar Rp 20 triliun.
Investor asing menjual bersih Rp 38,91 miliar di pasar reguler, dengan jumlah pembelian di saham terbesar yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 108 miliar dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) Rp 30 miliar.Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dilego Rp 75 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dijual Rp 84 miliar.
 
Hari ini, Kamis 18 Februari 2021 jam 14:00 WIB, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) akan mengumumkan suku bunga. Pelaku pasar memperkirakan Gubernur BI Perry Warjiyo dan kolega akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate. Jika terwujud, maka akan menjadi pemangkasan pertama sejak November 2020.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah berada di level 6,227.
18 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah berada di level 6,227. Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu melewati resistance level 6,320, di mana berpotensi menuju support level 6,170 hingga 6,125. Stochastic yang mengalami bearish crossover di wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji 6,320. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah.


Fixed Income Daily Notes 18 February 2021
18 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Cash Fund(CASH)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal SMART Equity Fund(SMRT)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Total Return Bond Fund(PTC)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


FFS_Principal Total Return Equity Fund(NVA)_IND_0121
19 FEBRUARI 2021


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,272.
24 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,272. Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpeluang berlanjut menguat menuju resistance level 6,320. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji support level di 6,200. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan cenderung menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 26 February 2021
26 FEBRUARI 2021


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.289 pada Kamis (25/2).
26 FEBRUARI 2021

Itu naik 38,59 poin atau 0,62 persen. Data RTI Infokom menunjukkan investor melakukan transaksi sebesar Rp15,58 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,72 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp61,29 miliar. 

Harga saham emiten-emiten tambang nikel mendadak melesat lagi pada perdagangan Kamis kemarin (25/2/2021) di tengah kabar baik dari Menteri BUMN Erick Thohir soal kejelasan pembentukan perusahaan raksasa baterai (EV battery) atau Indonesia Battery Holding (IBH). Tiga BUMN akan menggandeng perusahaan dari luar negeri untuk membangun pabrik tersebut. Tiga BUMN tersebut adalah PT PLN (Persero), Inalum dan PT Pertamina (Persero). Ketiga BUMN ini akan menggandeng LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology atau CATL. Proyek ini juga akan melibatkan anak usaha MIND ID atau Inalum yakni ANTM dan TINS. 

Sementara dari mata uang,  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF) 


IHSG pada perdagangan kemarin mampu ditutup menguat berada di level 6,289.
26 FEBRUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin mampu ditutup menguat berada di level 6,289. Indeks juga sempat menguji resistance level 6,320, namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks melanjutkan konsolidasi dan bergerakmenuju support level 6,200. Namun stochastic yang cenderung menguat berpeluang menghambat laju pelemahan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Fixed Income Daily Notes 23 February 2021
23 FEBRUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 24 February 2021
24 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Magic 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Manis 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Mantap 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Mantap Plus 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Master 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Maxima 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Multicash 2021
4 FEBRUARI 2021


FFS JANUARI Multicash Syariah 2021
4 FEBRUARI 2021