PT Mega Capital Sekuritas Mega Capital Sekuritas

Riset

FFS_Principal Total Return Bond Fund(PTC)_IND_0321
13 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 22 April 2021
22 APRIL 2021


BDL 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


DEA-G 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 14 April 2021
14 APRIL 2021


FFS_Principal Balanced Strategic Plus(BSP)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Cash Fund(CASH)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Indo Domestic Equity Fund(INDO)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Total Return Equity Fund(NVA)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal SMART Equity Fund(SMRT)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS SEOF MAR 21
8 APRIL 2021


FFS SFIF MAR 21
8 APRIL 2021


FFS_Principal Dollar Bond(CPDB)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Index IDX30(IDX3)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah(ASPAC)_IND_0321
13 APRIL 2021


FFS_Principal Islamic Equity Growth Syariah(CIEG)_IND_0321
13 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 21 April 2021
21 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 07 April 2021
7 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 12 April 2021
12 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 01 April 2021
1 APRIL 2021


Sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di level 5,970.
6 APRIL 2021

Sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di level 5,970. Harga berpeluang melanjutkan konsolidasi dengan bergerak menguat menuju resistance level 6,020 hingga 6,060. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang untuk menguat. Namun jika harga kembali melemah berpotensi menguji support level 5,900. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif, cenderung menguat terbatas.


Kabar Baik dari Mentri BUMN, IHSG +0.54%
7 APRIL 2021

Pada perdagangan Selasa, 6 April IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup menguat +0.54% ke level 6,003. Sebanyak 9 dari 11 sektor ditutup menguat dengan sektor IDXTrans menjadi pemimpin penguatan yaitu +4.15% yang contributor terbesar dari saham ASSA yang ditutup menguat 10.6%.
 
Penguatan kedua datang dari sektor IDX Basic Industry yang ditutup +1.83% seiring dengan sentimen positif bagi emiten nikel yaitu INCO, TINS, ANTM dimana Mentri BUMN memastikan bahwa Cina akan ikut bermitra dengan IBC untuk garap proyek baterai listrik.
 
Sementara, dari mata uang, rupiah kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, 6 april dimana menguat 0,07% ke level Rp14.500/US$


Fixed Income Daily Notes 09 April 2021
9 APRIL 2021


Indeks Keyakinan Konsumen Maret Naik Tajam. P
12 APRIL 2021

Pada Jumat, 9 April, Bank Indonesia mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2021. IKK Maret naik tajam, dari sebelumnya 85,8 pada Februari 2021, naik menjadi 93,4. Angka ini semakin mendekati zona optimis yaitu 100. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen semakin yakin terhadap ekonomi Indonesia kedepannya.
 
Namun, sentimen positif naiknya IKK Maret tidak serta merta membuat IHSG di teritori positif. IHSG pada akhir pekan ini ditutup melemah tipis –0.02% ke level 6,070. Awalnya asing mencatatkan aksi beli bersih namun pada akhir perdagangan, asing malah mencatatkan transaksi jual bersih 33 Miliar dan membuat genap nya satu minggu berturut-turut asing mencatatkan aksi jual bersih.
 
Saham ASII, BBCA, dan TLKM menjadi top nett sell dengan masing-masingnya mencatatkan transaksi jual sebanyak –79,5Miliar, -66.7Miliar, dan –49.1Miliar. Sementara tiga saham dari emiten bank buku IV menjadi top nett buy dengan perincian BBRI +126.1Miliar. BMRI +113.8Miliar, dan BBRI +50.7Miliar.
 
Sesuai perkiraan pagi tadi, rupiah ditutup melemah  -0.21% pada perdagangan Jumat ini. Sementara, pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup melemah tipis berada di level 6,070.
12 APRIL 2021

Indeks juga sempat menguji EMA 20, namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks kembali bergerak menuju support level 6,000. Namun stochastic yang cenderung menguat berpeluang menghambat laju pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat kembali menuju 6,125. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


MP 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


VERA-G 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


Factsheet_DNST_2021-03
12 APRIL 2021


Factsheet_DRPL_2021-03
12 APRIL 2021


Factsheet_SHSU_2021-03
12 APRIL 2021


Factsheet_SMST_2021-03
12 APRIL 2021


Factsheet_SMSYU_2021-03
12 APRIL 2021


Survei Penjualan Eceran Februari Turun Jadi –18.1%
13 APRIL 2021

Pada hari Senin, 12  April 2021, Bank Indonesia mengumumkan survey penjualan ritel untuk periode Februari 2021. Hasilnya, penjualan ritel nya turun dari –16,4% di Januari 2021, kembali turun menjadi –18.1% . Angka ini mengindikasikan bahwa terjadi penurunan penjualan produk eceran, khususnya kelompok makanna, minuman, serta tembakau. Sementara, ada beberapa produk eceran yang mengalami kenaikan seperti : bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga, serta suku cadang.
 
Hasil survei ini bisa jadi salah satu penyebab bursa domestik pada perdagangan Senin, 12 April turun dalam, -2% dalam satu hari ke level 5,948. Mengawali pekan ini, asing tetap mencatatkan transaksi jual bersih sebanyak –265.9Miliyar rupiah, dengan penjualan terbesar ada di saham BBCA dengan jual bersih –184.8Miliar dan ditutup melemah ke –2.2%, lalu ASII –59.5 Miliar dan ditutup melemah –3.8%, dan BBTN –54.2Miliyar dan ditutup auto reject bawah –6.9%.
 
Sementara, transaksi beli asing (nett foreign buy) pada saham ANTM,BULL, dan ERAA yang masing –masing volume transaksinya +35.5Milyar, +20.6Milyar, dan +12.4Milyar.
 
Sementara dari segi mata uang, rupiah ditutup melemah –0.21% ke level Rp 14.590/US$. Pada perdagangan pagi ini, Selasa 13 April diprediksi rupiah akan menguat. Hal iniditandai dengan menguatnya rupiah di pasar Non Deliverable Market (NDF)


Fixed Income Daily Notes 20 April 2021
20 APRIL 2021


IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat berada di level 6,002.
7 APRIL 2021

Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan mencoba bergerak di atas level psikologis 6,000. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang terjadinya penguatan dan berpeluang menuju resistance level 6,060. Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji 5,960. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 15 April 2021
15 APRIL 2021


IHSG pada perdagangan kembali kemarin ditutup melemah berada di level 6,038.
21 APRIL 2021

Indeks berpeluang mengalami konsolidasi dan bergerak menguji resistance level di 6,080. MACD yang mengalami golden cross memberikan peluang terjadinya penguatan. Akan tetapi bearish crossover pada stochastic berpotensi menghambat laju penguatan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG Melemah –0.75% ke Level Rp5,993.
22 APRIL 2021

Pada perdagangan Rabu, 21 April 2021, IHSG ditutup melemah –0.75% meninggalkan level 6,000 tepatnya ditutup di 5,993. Perdagangan saham berada pada area 5,980—6,025. Asing kembali mencatatkan jual bersih, sehingga sudah terhitung tiga hari berturut turut asing melakukan aksi jual bersih di IHSG. Kali ini, asing mencatatkan nett sell Rp512Miliar dengan mayoritas diisi oleh bank BUKU IV BUMN yaitu BBCA, BMRI, dan BBRI. Sementara foreign nett buy ada pada saham UNTR dengan nett buy Rp37,2Miliar dengan harga rerata di 22,435. Hal ini disinyalir karena membaiknya penjualan alat berat dan batu-bara UNTR pada kuartal 1/2021. Lalu disusul oleh PGAS dan selanjutnya MNCN.

Sementara dari mata uang, rupiah melemah 0.28% ke level Rp14.549/US$. Pada perdagangan hari ini, diprediksi rupiah akan melemah karena sentimen eksternal seperti rilis data klaim asuransi pengangguran AS yang diproyeksi akan lebih tinggi dari sebelumnya lalu Bank sentral Eropa yang akan mengadakan konfrensi pers terkait kebijakan moneter.


IHSG pada perdagangan kemrain ditutup melemah berada di level 5,993.
22 APRIL 2021

Indeks tampak sedang mencoba bergerak melewati level psikologis di 6,000 yang jika mampu melewatinya berpotensi berlanjut menuju support level 5,960 hingga 5,900. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah. Namun golden cross pada MACD berpeluang menghambat laju pelemahan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung menguat terbatas


Uang Beredar di Indonesia Maret 2021 turun 6,9% Peredaran uang menjadi Rp6,888Triliun per Maret 2021.
26 APRIL 2021

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan uang beredar luas M2 terjadi karena perlambatan aktiva luar negeri bersih, perlambatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta penurunan kredit. Hal ini artinya terjadi pelarian modal ke luar negeri yang bisa jadi karena pemodal menganggap tidak adanya alternatif investasi yang menguntungkan di Indonesia.

Dari bursa saham domestik, IHSG pada akhir pekan ditutup menguat 0.38% ke level 6,016 namun asing masih mencatatkan nett sell sebanyak 42Miliar. Jika ditarik data secara mingguan, maka asing sudah melakukan penjualan bersih sebanyak 1Triliun dengan saham TAPG menjadi top nett sell, lalu disusul BMRI, BBRI, BBTN, dan MDKA. Sementara top nett buy ada pada saham BBCA, TBIG, TLKM, UNTR, serta PGAS.

Sementara dari rupiah, pada akhir pekan ini ditutup melemah –0.24% ke Rp14.550/US$ dan menjadi mata uang dengan pelemahan ke 3 di Asia. Banyaknya sentimen negatif yang menghantui membuat rupiah sulit menguat pada hari ini. Setelah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dipangkas, kini peringkat surat utang belum mendapat kenaikan.

Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini menjadi 4,3%, dibandingkan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu sebesar 4,8%.

Kemudian Bank Indonesia (BI) Selasa lalu mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan 3,5%. Namun, BI menurunkan proyeksi produk domestik bruto (PDB) tahun ini menjadi 4,1-5,1% dari sebelumnya 4,3-5,3%.


Fixed Income Daily Notes 26 April 2021
26 APRIL 2021


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat berada di level 6,016.
26 APRIL 2021

Indeks tampak melanjutkan konsolidasi dan mencoba bertahan di atas support level 5,960, di mana berpeluang melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,080.MACD berada pada kecenderungan menguat, namun stochastic yang cenderung melemah berpotensi menghambat laju penguatan indeks. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Minim Sentimen Positif, IHSG –0.85%.
27 APRIL 2021

Pada awal minggu perdagangan, IHSG ditutup minus cukup dalam –0.86% ke level 5,964. Banyak sentimen yang mempengaruhi IHSG cenderung down trend diantaranya semakin sepinya nilai transaksi di bursa yang disinyalir karena banyak investor yang memindahkan dananya ke aset beresiko, kripto. Selain itu, investor masih wait and see terkait kenaikan inflasi AS yang melebihi ekspektasi yang ditandai dengan naiknya yield obligasi 10 tahun AS dari 0.91% di akhir Desember 2020 menjadi 1.74% pada akhir Maret 2021.

Pada minggu ini, The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter yang dimana ketua The Fed kembali menegaskan tidak akan merubah kebijakan moneter AS meski pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS naik lebih tinggi dibanding prediksi.
 
Sementara asing kembali mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp226Miliyar, yang didominasi saham bank bumn yaitu BBRI, BMRI, dan BBTN sehingga membuat IDXFinance menjadi sektor dengan penurunan terdalam pada perdagangan hari ini.  Sementara ANTM menjadi top nett buy dengan beli bersih Rp100Miliyar dan ditutup menguat 3%. Penguatan saham ANTM juga diikuti oleh saham dengan lini bisnis yang sama yaitu yang bergerak dibidang produksi nikel diantaranya HRUM, dan INCO yang mengalami penguatan karena harga nikel dalam kontrak 25 April—21 Mei mengalami penguatan +0.44% ke level 1.245
 
Berbeda dengan nasib IHSG, pada perdagangan Senin 26 April, rupiah ditutup menguat 0.28% ke level Rp14.480/US$


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 5,974.
29 APRIL 2021

Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpeluang kembali menguat menuju resistance level 6,030. Stochastic mengalami onversold, sementara MACD juga berada pada kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menuju 5,900. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung menguat terbatas.


BLS-G 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


MES-G 31 Mar 2021
12 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 13 April 2021
13 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 05 April 2021
5 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 06 April 2021
6 APRIL 2021


IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,948.
13 APRIL 2021

Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu melewati EMA 20, di mana berpotensi menuju support level 5,880 hingga 5,825. MACD berada pada kecenderungan melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menuju resistance level di 6,000. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung melemah terbatas.


IHSG –0.69% pada Senin, Kemarin
6 APRIL 2021

Seiring dengan pelemahan IHSG, asing juga masih melakukan aksi jual bersih. Pada perdagangan Senin kemarin, asing jual bersih (nett sell) sebanyak 621 Miliar Rupiah. Nett sell terbanyak pada saham BBRI sebanyak 413Miliar dan ditutup melemah -2,10% dan selanjutnya saham BBCA sebanyak 198Miliar pun ditutup melemah –1.12%. Sementara, beli bersih (nett buy) asing pada saham ITMG yaitu 24,74Miliar.

Sebanyak 8 sektor dan 11 sektor mengalami pelemahan dengan pelemahan terdalam datang dari sektor financial (IDX Finance) yaitu –0.92%, IDX Property –0.81%, dan IDX Infrastructure –0.81%. Khusus, sektor properti sendiri, pelemahan terjadi salah satunya diakibatkan oleh komentar mantan mentri BUMN, Dahlan Iskan yang mengatakan bahwa BUMN Infrastruktur tinggal menunggu waktu dan kondisinya sangat sulit.

Sementara, dari mata uang, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF)


Fixed Income Daily Notes 19 April 2021
19 APRIL 2021


Sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah tipis di level 5,959.
28 APRIL 2021

Indeks bepotensi melanjutkan pelemahannya dan menguji support level di 5,900 hingga 5,880. Namun stochastic yang mulai mengalami kejenuhan terhadap aksi jual berpeluang menghambat laju pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat menuju 6,030. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Devisa RI Turun
8 APRIL 2021

Bank Indonesia mengumumkan bahwa cadangan devisa RI per Maret 2021 mengalami penurunan dari yang sebelumnya $138,8Miliar Dollar AS, menjadi $137,1Miliar Dollar AS dikarenakan pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya.

Penurunan cadev ini tidak terlalu berimbas ke pasar saham domestik, terlihat dari IHSG ditutup menguat 0.56% ke level Rp6,036 dengan level tertinggi di 6,040 dan level terendah di 6,011. Namun, asing masih mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp-587.9 Miliar dan merupakan aksi jual bersih dalam 3 hari berturut turut. BBCA masih menjadi top nett sell dengan aksi jual asing sebanyak Rp-234.2 Miliar namun ditutup menguat 1.38%. Sementara top nett buy foreign disumbang oleh saham ADRO dengan aksi beli bersih 19.9Miliar dan ditutup menguat tipis di 0,83%.

Dari mata uang, rupiah menguat 0,07% ke level Rp14.490/US$ pada perdagangan Rabu, 7 April. Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis 8 April, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).


IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,036.
8 APRIL 2021

Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpeluang menguji resistance level di 6,070. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji support level 5,980. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


FFS SDK MAR 21
8 APRIL 2021


FFS SMSCI MAR 21
8 APRIL 2021


Trimegah Fixed Income Plan Mar 2021
8 APRIL 2021


Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di level 5,964.
27 APRIL 2021

Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya dan bergerak menuju support level 5,900 hingga 5,880. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan melemah. Namun jika indeks berbalik menguat berpeluang menuju resistance level 6,030. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Inflasi AS Sesuai Ekspektasi, Buat IHSG +2.07%
15 APRIL 2021

Pada hari Selasa,13 April kemarin AS mengumumkan data inflasi. Inflasi inti naik jadi 1,6% YoY, dari bulan sebelumnya 1,3% YoY. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret tahun ini dilaporkan tumbuh 2,6% secara tahunan (year-on-year/YoY), dibandingkan dengan posisi Februari yang sebesar 1,7%. Pertumbuhan itu lebih tinggi dari hasil survei Reuters sebesar 2,5% YoY.

Karena data ini, seluruh bursa Asia kompak menguat termaksud Indonesia yang ditutup menguat +2.07% ke level 6,050. Untuk pertama kalinya setelah sejak minggu lalu, asing akhirnya mencatatkan transaksi beli bersih sebesar 1 Triliun. BBCA, ANTM, dan BBRI menjadi top 3 pembelian terbanyak oleh asing. BBCA nett buy +309Miliar dan ditutup menguat tebal +5.1% ke Rp31,525, diikuti oleh ANTM nett buy 68,9Miliar dan ditutup +2.6% ke Rp2,270 dan BBRI nett buy +59.4Miliar dan juga ditutup menguat 4.6% ke Rp4.350. Sementara BMRI, ARTO, dan BBNI menjadi emiten dengan top nett sell oleh asing.

Sementara, rupiah ditutup stagnan ke level Rp14,600/US$. Pada perdagangan hari ini, diperkirakan rupiah akan melemah. Hal ini sudah terlihat di pasar Non Deliverable Market (NDF)


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,050.
15 APRIL 2021

Indeks tampak kembali mencoba bergerak di atas 6,000, di mana berpeluang melanjutkan konsolidasi menuju resistance level 6,125. Akan tetapi stochastic yang cenderung melemah berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menuju 6,000 hingga 5,960. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cendeung menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 16 April 2021
16 APRIL 2021


IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat berada di level 6,086.
19 APRIL 2021

Indeks tampak sedang mencoba bergerak melewati EMA 20, di mana berpeluang menguji kembali resistance level di 6,125. MACD yang mengalami golden cross memberikan peluang terjadinya penguatan, namun jika indeks berbalik melemah dapat menuju support level di 6,000. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Sempat bergerak menguat, IHSG pada perdagangan kemarin akhirnya ditutup melemah berada di level 6,052.
20 APRIL 2021

Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu melewati EMA 50, di mana berpotensi menuju support level 6,000 hingga 5,960. Stochastic yang mengalami overbought berpotensi membawa indeks melemah, namun golden cross pada MACD berpeluang menghambat laju pelemahan indeks. Hari ini diperkirakan indeks fluktuatif, cenderung melemah terbatas.


Fixed Income Daily Notes 28 April 2021
28 APRIL 2021


Fixed Income Daily Notes 30 April 2021
30 APRIL 2021


Ekonomi China Naik 18,3% YoY, IHSG ditutup menguat tipis.
19 APRIL 2021

Pada hari Jumat, 16 April, China baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi. Di luar ekspektasi, ekonomi China naik drastis +18.3% secara year on year (YoY) dan merupakan pertu,buhan tertinggi sejak 1993. PDB China naik 19% YoY. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia, perbaikan ekonomi China ini seharusnya memberikan sinyal yang baik pula bagi Indonesia khususnya di bidang ekspor.

Selain itu, IMF memberikan proyeksi yang optimistis terhadap perekonomian global. Dalam laporan tersebut, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 6%, dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.

Sementara dari bursa domestik sendiri, IHSG ditutup menguat namun tipis hanya +0.11% ke level 6,082. Asing mencatatkan beli bersih 296 Miliyar, namun jika ditarik data dalam 1 minggu ini, asing masih mencatatkan penjualan bersih 111Miliyar dengan top nett buy pada saham ANTM +268 Miliar di harga rata-rata Rp2,317, lalu TBIG +212.9Miliar di harga rata-rata Rp2,499 lalu ERAA +122.7 di harga rata-rata Rp581. Sementara top nett sell yaitu TOWR –89Miliar dengan harga rata-rata Rp1,126 lalu FILM –71.1Miliar dengan harga rata-rata 569 lalu BMRI –70.1Miliar dengan harga rata-rata di Rp6,301.

Kabar baik dari rupiah, pada Jumat 16 April rupiah ditutup menguat 0.27% ke level Rp14.560/US$.


Rupiah Menguat Tipis, IHSG Sebaliknya –0.55%.
20 APRIL 2021

Pada perdagangan Senin, 19 April IHSG ditutup melemah –0.55% ke level 6,052. Sebanyak 5 dari 11 sektor ditutup menguat dengan sektor IDX Techno menjadi pemimpin penguatan ditutup +1.99% dan IDX Basic menjadi sektor yang paling melemah –2.23%.

Asing mencatatkan jual bersih –34Miliar, setelah dua hari berturut turut (15 dan 16 April). Penjualan terbanyak ada pada saham TAPG –452.2 Miliar dengan harga rata-rata jual di Rp652 dan ditutup menguat +3.8% di Rp680, lalu INKP –25,3Miliar dengan rata-rata di Rp9,498 dan ditutup nyaris auto reject bawah –6% di Rp9,325 dan saham BUMN BMRI jual bersih –23.1Miliar di harga rerata Rp6,233 dan ditutup melemah –1.19%.

Sementara dua Bank BUMN yaitu BBRI dan BBTN dan TBIG menjadi top three neet buy oleh asing, dengan BBRI +59,9Miliar di harga rerata Rp4,346 lalu BBTN +58.7 Miliar dengan rerata harga Rp1,638 dan TBIG +33.8Miliar dengan harga rerata beli di Rp2,505

Berbeda dengan IHSG, rupiah pada perdagangan Senin, 19 April ditutup menguat tipis 0.1% ke level Rp14,545/US$. Sementara, diperkirakan hari ini rupiah akan melemah seiring dengan penantian pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan tensi geopolitik AS vs China.


BI Tahan Suku Bunga di 3,50%, IHSG –0.23%
21 APRIL 2021

Pada perdagangan Selasa, 20 April IHSG sempat berada pada level 5,997, namun ditutup melemah tipis –0.23% ke level 6,038. Asing kembali mencatatkan jual bersih Rp140Miliar. Saham pendatang baru, TAPG menjadi top foreign nett sell dengan transaksi jual –178,6Miliar namun ditutup di zona hijau +5.1%, selanjutnya ada dua bank BUMN BUKU IV, BBRI dan BMRI yang masing-masing foreign outflow sebanyak –73.1Miliar dan –23.9Miliar yang sama sama ditutup di zona merah. Sementara TLKM, TBIG, dan ASII menjadi top foreign nett buy.

Sebanyak 8 dari 11 sektor menguat dengan penguatan dipimpin oleh sektor IDXHealth yang salah satunya dipengaruhi oleh publikasi laporan keuangan beberapa emiten yaitu : PYFA, dan IRRA yang cemerlang di kuartal 1/2021. Sementara sektor IDX Finance menjadi sektor dengan pelemahan terdalam, bisa jadi penyebabnya karena laporan dari BI dimana penyaluran kredit turun 4.13% secara tahunan.

Pada Selasa, 20 April Bank Indonesia kembali mengumumkan Suku Bunga Acuan yang dipertahankan sebesar 3.50% dengan suku bunga deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Sementara dari mata uang, rupiah sempat menguat 0,45% ke level Rp14.480/US$ namun jelang penutupan, ditutup di level Rp14.495/US$ atau menguat +0.34%.


Defisit 0.82% APBN Maret 2021, IHSG +0.02%
23 APRIL 2021

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2021 mencapai Rp 144,2 triliun atau 0,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Belanja negara tumbuh pesat namun penerimaan seret. Belanja negara mencapai Rp 532 triliun atau tumbuh 15,6%. Dalam rinciannya belanja Kementerian Lembaga (KL) tumbuh 41,2%, non KL tumbuh 9,9% dan transfer daerah dan dana desa tumbuh 0,9%

Sementara, dari bursa saham domestik, IHSG ditutup menguat tipis +0.02% ke level Rp5,994. Asing kembali mencatatkan jual bersih –145Miliar, dengan penjualan terbanyak yaitu : TAPG –205Miliar dan merupakan hari ke 4 berturut-turut sebagai top foreign nett sell, selanjutnya diikuti oleh saham bank BUMN yaitu BBRI, BBRI, dan BBTN

Sementara ASII menjadi top nett buy dengan beli bersih Rp163 Miliar dengan harga rerata Rp5,415 dengan sentimen positifnya yaitu ASII akan membagikan dividen Rp87/saham, namun sentimen negatifnya laba ASII turun 22% di kuartal 1/2021. Lalu disusul oleh saham TLKM, LPPF, dan BBCA sebagai saham dengan top nett buy terbanyak oleh asing

Sementara dari rupiah, pada penutupan Kamis, 22 April 2021 rupiah ditutup menguat tipis 0,07% ke Rp14.515/US4


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat tipis berada di level 5,994.
23 APRIL 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat tipis berada di level 5,994. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan mencoba bertahan di atas level psikologis 6,000. Akan tetapi bearish crossover yang terjadi pada stochas􀀻c berpotensi membawa indeks bergerak melemah menuju support level di 5,960. Namun MACD berpeluang menghambat laju pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat menuju 6,080. Hari ini diperkirakan indeks fluktua 􀀻f, cenderung melemah terbatas. EXCL pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level IDR 2,060. Harga tampak sedang mencoba bertahan di atas level psikologis IDR 2,000, di mana berpeluang melanjutkan penguatannya menuju resistance level IDR 2,120 hingga IDR 2,160. Stochas􀀻c yang mengalami bulish crossover memberikan peluang penguatan. Kecuali harga melemah


IHSG Gagal Nembus Level Psikologis 6,000.
28 APRIL 2021

Pada perdagangan hari Selasa,27 April IHSG ditutup melemah tipis –0.09%. Tidak hanya IHSG, hampir mayoritas bursa Asia mengalami koreksi, karena banyaknya sentimen negatif yang memengaruhi pasar seperti kasus “tsunami” covid di India lalu pernyataan bank sentral Jepang yang mengatakan bahwa Jepang akan sulit mencapai target inflasi 2% walau ekonomi Jepang sudah diberikan banyak stimulus artinya bahwa bank sentral Jepang menilai ekonomi Jepang akan masih melemah. Sementara dari AS, investor masih khawatir akan kenaikan imbal hasil obligasi pemeritah AS, menyusul indikasi bahwa akan menguatnya inflasi di AS.

Sementara asing kembali mencatatkan penjualan bersih Rp-38Miliar padahal dari pagi hingga sesi 1 berakhir, asing masih mencatatkan beli bersih sekitar Rp88Miliar. TLKM, BBRI, dan BMRI menjadi saham dengan penjualan bersih terbanyak, namun hanya TLKM yang ditutup minus 2.77% sementara BBRI dan BMRI ditutup di zona hijau pun dengan bank BUKU IV lainnya yaitu BBCA dan BBNI yang ditutup di zona hijau dan menjadi saham dengan pembelian asing terbanyak. Naiknya saham-saham bank berkapitalisasi besar ini karena sudah keluarnya laporan keuangan kuartal 1/2021 yang mengalami perbaikan secara month on month walau secara year on year masih mengalami penurunan yang wajar saja karena pada kuartal 1/2020 Indonesia masih belum dilanda covid 19.

Pada perdagangan Selasa, 27 April rupiah ditutup menguat tipis 0,03% dari Rp14.480/US$ pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.485/US$



IHSG +0.25% di Level 5974.
29 APRIL 2021

IHSG ditutup menguat tipis 0.25% ke level 5.974, walau masih gagal menembus level psikologis di 6,000. Tidak ada sentimen baik positif maupun negatif yang terlalu mempengaruhi pergerakan pasar hari ini. Namun demikian, asing masih terus mencatatkan aksi jual bersih Rp-475Miliar dengan penjualan terbanyak pada saham ASII yaitu –168.3Miliar, lalu BBRI –135.5Miliar dan TLKM –76.9Miliar, sementara beli bersih ada pada saham BMRI 96 Miliar, TBIG 23 Miliar, dan INCO sebanyak 18Miliar.
 
Pelaku pasar memantau rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang akan meramu kebijakan moneter terbarunya. Pasar memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan moneter.
Survei CNBC International berujung pada proyeksi suku bunga acuan tetap di level sekarang 0-0,25% dan program pembelian aset yang tetap sebesar US$ 120 miliar per bulan.
 
Namun, pasar menanti apakah nada komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan berubah terkait dengan inflasi, yang akan mempengaruhi imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
 
Pada perdagangan Selasa, 27 April rupiah ditutup melemah 0,15% dari Rp14.485/US$ pada perdagangan kemarin, ditutup menjadi Rp14,508/US$