PT Mega Capital Sekuritas Mega Capital Sekuritas

Riset

FFS DESEMBER Mantap 2020
7 JANUARI 2021


FFS Principal Cash Fund(CASH) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Total Return Equity Fund(NVA) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS MD KAS SYARIAH - DESEMBER 2020
18 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 12 January 2021
12 JANUARI 2021


Factsheet_DRPL_2020-12 30 DESEMBER
12 JANUARI 2021


Factsheet_SHSU_2020-12 30 DESEMBER
12 JANUARI 2021


Factsheet_SMST_2020-12 30 DESEMBER
12 JANUARI 2021


Factsheet_SMSYU_2020-12 30 DESEMBER
12 JANUARI 2021


FFS MD OBLIGASI DUA - DESEMBER 2020
18 JANUARI 2021


FFS MD OBLIGASI SYARIAH - DESEMBER 2020
18 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 25 January 2020
25 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 27 January 2021
27 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 11 January 2021
11 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 07 January 2021
7 JANUARI 2021


FFS BAHANA DANA LIKUID 30 Desember 2020
8 JANUARI 2021


FFS DANA EKUITAS ANDALAN 30 DESEMBER 2020
8 JANUARI 2021


FFS BAHANA MES SYARIAH FUND 30 DESEMBER 2020
8 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 06 January 2021
6 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Magic 2020
7 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Manis 2020
7 JANUARI 2021


IHSG Naik Tipis +0.53%.
6 JANUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di perdagangan hari kedua 2021 dengan mencatatkan kenaikan sebesar +0.53% dan ditutup di level 6,137. IHSG sempat mengalami koreksi di awal Sesi I, turun hingga ke 6,073 namun jelang jam 10 pagi rebound hingga mencatatkan posisi tertinggi di 6,145 pada Sesi II. Berdasarkan data RTI, adapun saham yang menjadi top gainers adalah TGRA (+34.48%), BCAP (+28.21%) dan IRRA (+24.71%); sementara saham yang menjadi top losers adalah TAMA (-6.93%), MCOR (-5.14%) dan ISAT (-3.88%). Investor asing mencatatkan net buy senilai IDR 422.22 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi BBCA (IDR 451.0 miliar), BBNI (IDR 89.8 miliar) dan TLKM (IDR 49.4 miliar).

Dari data makro, Menteri Keuangan Sri Mulyani menaikan alokasi dana penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2021 ini menjadi IDR 403.9 triliun dari tahun lalu IDR 372.3 triliun, atau naik sebesar +8.49%. Adapun pembagian dana tersebut untuk klaster kesehatan sebesar IDR 25.4 triliun, perlindungan social IDR 110.2 triliun, sectoral K/L dan Pemda IDR 184.2 triliun, dukungan UMKM dan pembiayaan koperasi IDR 63.84 triliun dan insentif usaha IDR 20.26 triliun.


IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya.
6 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya.

Indeks berpeluang untuk kembali bergerak menguat dan menuju resistance level 6,175 hingga 6,210.

Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah dapat menguji support level 6,080. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, namun akhirnya ditutup melemah beada di 6,065.
7 JANUARI 2021

IHSG sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, namun akhirnya ditutup melemah beada di 6,065.

Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpotensi menguji support level 6,015.

MACD cenderung melemah. Namun jika indeks berbalik menguat berpeluang menguji resistance level 6,125. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis berada di level 6,428.
15 JANUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis berada di level 6,428.

Indeks berpotensi mengalami konsolidasi dengan bergerak melanjutkan pelemahannya menuju support level 6,355 hingga 6,300.
Stochastic yang mengalami bearish crossover di wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika berbalik menguat berpeluang menguji 6,525.

Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


IHSG Terkoreksi Jelang Akhir Pekan.
18 JANUARI 2021

IHSG Terkoreksi Jelang Akhir Pekan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sepekan dengan membukukan penurunan sebesar -0.85% ke level 6,373. Saham yang menjadi top gainers adalah FILM (+25.00%), SBAT (+15.04%) dan BUMI (+14.29%); sementara saham yang menjadi top losers adalah AGRO (-6.27%), ENRG (-4.64%) dan JPFA (-4.60%).

Berdasarkan data RTI, investor asing membukukan net buy sebesar IDR 77.04 miliar dengan saham yang paling banyak dikoleksi investor asing adalah KLBF (IDR 105.6 miliar), ARTO (IDR 73.6 miliar) dan ASII (IDR 54.8 miliar).

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, Neraca Perdagangan bulan December 2020 mencatatkan surplus sebesar USD 2.1 miliar, sedikit lebih rendah dari consensus ekonom senilai USD 2.3 miliar. Surplus bulan December ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 2.59 miliar. Berita baiknya Ekspor Indonesia di bulan Desember tumbuh +14.63% YoY, jauh lebih tinggi dari consensus +6.3% YoY ataupun kenaikan bulan sebelumnya +9.40% YoY. Impor di December turun tipis -0.47% YoY.


FFS MD KAS - DESEMBER 2020
18 JANUARI 2021


FFS MD CAPITAL GROWTH -DESEMBER 2020
18 JANUARI 2021


IHSG Terkoreksi -5.1% Sepanjang 2020
4 JANUARI 2021

Tahun 2020 bukan tahun dengan peruntungan bagus bagi pasar saham Indonesia yang disebabkan efek negative pandemic Covid-19. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2020 terkoreksi -5.1%, ditutup di level 5,979 (penutupan 2019 IHSG berada di level 6,299).

Sektor yang mencatatkan penurunan paling besar adalah Properti (-21.2%), Infrastruktur (-12.0%) dan Aneka Industri (-11.7%); satu satunya sector yang mencatatkan kenaikan adalah Pertambangan yang naik +23.7%.

Selama 2020 asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 53.8 triliun. Secara valuasi IHSG ditutup pada PER 28.2x yang dalam pandangan kami sudah sedikit mahal jika dibandingkan dengan PER IHSG rata rata dalam 5 tahun terakhir di level 22.0x.

Untuk target akhir 2021 kami proyeksikan IHSG akan ditutup di level 7,455 (asumsi PER 20.0x dan EPS IDR 373), dimana terdapat upside potential sebesar 24%.


IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup melemah berada di level 5,979
4 JANUARI 2021

IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup melemah berada di level 5,979.

Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan menguji EMA 20. Peluang penguatan terjadi jika indeks mampu bertahan di atas EMA 20, di mana berpeluang menuju resistance level 6,055 hingga 6,125. Namun, MACD yang cenderung melemah bepotensi menghambat laju penguatan indeks.

Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG Menguat Tipis.
19 JANUARI 2021

IHSG Menguat Tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup di zona hijau pada perdaganganSenin (18/1) kemarinsetelahsempatdibukaanjlok di awalSesi 1. IHSG sempat turun ke level 6,316 meski di akhir Sesi 2 IHSG ditutup di level 6,389 ataumenguat tipis +0.26%. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah Consumer (+2.22%), Misc. Industry (+0.95%) dan Finance (+0.41%); sementara tiga sektor yang mencatatkan koreksi terbesar adalah Agri (-3.12%), Mining (-2.89%) dan Basic Industry (-0.26%).

Investor asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 200.56 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah SMGR (IDR 93.7 miliar), BUMI (IDR 83.60 miliar) dan INKP (IDR 58.50 miliar). Saham yang menjadi market leaders adalah UNVR (+18.82%), BBCA (+18.06%) dan BMRI (+8.29%); sementara saham yang menjadimarket laggards adalah BRPT (-5.86%), MEGA (-5.26%) dan INKP (-4.54%).

IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas (6,300—6,465). IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,389. Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpotensi berlanjut dengan bergerak kembali menguji support level 6,300. Stochastic yang mengalami bearish crossover dan meninggalkan wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika berbalik menguat dapat menuju resistance level 6,465. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Akhir Pekan IHSG Naik +1.69%
11 JANUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan mencatatkan kenaikan sebesar +1.69% ke level 6,258. Tiga sector yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah Aneka Industri (+4.66%), Industri Dasar (+3.32%) dan Infrastruktur (+3.16%); sementara dua sector yang mencatatkan penurunan adalah Property (-0.03%) dan Perkebunan (-1.05%). Investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 1.39 triliun dengan saham terbanyak dikoleksi adalah TLKM (IDR 538.69 miliar), BBRI (IDR 325.36 miliar) dan BBCA (IDR 281.67 miliar).

Bank Indonesia mengumumkan kenaikan Cadangan Devisa menjadi USD 135.9 miliar di bulan Desember 2010 dari bulan sebelumnya sebesar USD 133.6 miliar. Realisasi Cadangan Devisa ini sedikit diatas estimasi pasar sebesar USD 135 miliar.

Terkait batubara, Pemerintah menetapkan target penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri (DMO) di 2021 sebesar 137.5 juta ton, naik +4.16% dari realisasi DMO 2020 sebesar 132 juta ton.

Kabar baik terkait vaksin Covid-19 Sinovac datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), di mana Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Niam Sholeh menyatakan vaksin Sinovac yang diajukan Biofarma halal dan suci.


IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,257
11 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,257.

Indeks tampak sedang bergerak melewati 6,190 di mana berpeluang berlanjut menuju resistance level 6,295 hingga 6,340.

Akan tetapi stochas􀁀c yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menguji 6,190. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 14 January 2021
14 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 21 January 2021
21 JANUARI 2021


Mengawali Perdagangan 2021 IHSG Catatkan Kenaikan
5 JANUARI 2021

Mengawali perdagangan perdana 2021 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar +2.1% dan ditutup di level 6,104. Saham yang menjadi top gainers adalah ISAT (+14.9%), ANTM (+13.2%) dan BNII (+12.7%); sementara saham yang menjadi top losers adalah SBAT (-6.9%), PGAS (-6.9%) dan RAJA (-4.8%). Investor asing tercatatkan membukukan net buy senilai IDR 345.4 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah TLKM (IDR 71.2 miliar), BBCA (IDR 71.2 miliar) dan BBNI (IDR 50.6 miliar).

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Tingkat Inflasi selama 2020 (Jan-Dec) sebesar +1.68% YoY; sementara khusus bulan December 2020 Tingkat Inflasi sebesar 0.45% YoY. Data lainnya dirilis Markit Economics dimana Markit Manufacturing PMI Indonesia di bulan December naik ke 51.3 pts dari sebelumnya 50.6 pts, yang mana hal ini menggambarkan adanya peningkatan aktifitas manufaktur.

Optimisme atas pemulihan ekonomi Indonesia di 2021 ini datang dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyatakan pihaknya menargetkan Gross Domestic Products (GDP) Indonesia di tahun 2021 ini dapat tumbuh antara +4.5% YoY hingga +5.5% YoY. Pemerintah telah menetapkan sejumlah strategi guna mencapai target tersebut, diantaranya implementasi Omnibus Law UU Cipta Kerja, penerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta ditopang pengadaan dan pemberian vaksin Covid-19. Dari faktor global juga mulai tampak pemulihan aktifitas ekonomi yang tercermin dari industri manufaktur yang mulai meningkat.

Sejumlah data ekonomi yang akan dirilis hari ini adalah Retail Sales dan Consumer Confidence. Berdasarkan consensus TradingEconomics, Retail Sales bulan November akan mengalami penurunan sebesar -8.5% YoY, membaik dari bulan October yang anjlok -14.9%. Sementara itu, Consumer Confidence di bulan December diproyeksikan turun ke 90 pts dari 92 pts di bulan November.


IHSG ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,104
5 JANUARI 2021

IHSG ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,104.

Indeks tampak sedang mencoba bertahan di atas EMA 20, di mana berpeluang berlanjut menguat menuju resistance level 6,175 hingga 6,210.

Namun, MACD yang cenderung melemah berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah berpotensi
menguji 6,040. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktua􀁀f, dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG Terkoreksi Imbas PSBB Ketat
7 JANUARI 2021

Langkah Pemerintah Pusat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat di Jawa dan Bali membuat pasar saham terkoreksi. Pada perdagangan Rabu (6/1) kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun -1.17% ke level 6,066. Sektor yang mengalami penurunan tersebesar adalah Infrastruktur (-2.09%), Keuangan (-1.31%) dan Barang Konsumsi (-1.29%). Saham yang menjadi market leader adalah TPIA (+1.86%), WSKT (+10.30%) dan AGRO (+9.13%); sementara saham yang menjadi market laggard adalah BBCA (-2.05%), TLKM (-2.88%) dan BBRI (-1.64%).

Investor asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 669.11 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah TINS (IDR 52.16 miliar), WSKT (IDR 46.19 miliar) dan BBRI (IDR 40.24 miliar).

Akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Pusat terpaksa mengeluarkan aturan PSBB yang diperketat terutama di daerah Jawa dan Bali. Poin dalam aturan baru ini diantaranya : a) pembatasan Work From Office (WFO) menjadi maksimal 25% dari kapasitas kantor, b) kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara online, c) pembatasan jam operasi pusat perbelanjaan menjadi jam 19.00 WIB sementara untuk restoran kapasitas makan di tempat maksimal 25%, dan d) kegiatan konstruksi masih tetap berjalan 100% dengan protocol kesehatan ketat dan rumah ibadah dibatasi 50%. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) kasus baru Covid-19 di Indonesia per 5 January 2021 mencapai 6,753 kasus, sehingga secara total saat ini kasus infeksi Covid-19 sudah mencapai 772,103 kasus dengan jumlah kematian 22,911 kasus.

Dari data ekonomi, Bank Indonesia hari ini diproyeksikan akan mengumumkan data Cadangan Devisa. Berdasarkan consensus Trading Economics, Cadangan Devisa Indonesia di bulan December 2020 diproyeksikan naik menjadi USD 135 miliar dari bulan sebelumnya sebesar USD 133.6miliar, atau naik sebesar +1.05% MoM.


IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,153
8 JANUARI 2021

IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,153.

Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpotensi berlanjut dengan bergerak menuju support level 6,100.

Stochastic mulai menunjukkan kejenuhan indeks terhadap aksi beli dan berpotensi koreksi. Sementara MACD juga cenderung melemah. Namun jika berbalik menguat dapat menguji 6,190. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, dengan kecenderungan melemah terbatas.


FFS Principal Balanced Strategic Plus(BSP) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Dollar Bond(CPDB) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Indo Domestic Equity Fund(INDO) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah(ASPAC) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,389.
19 JANUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 6,389.

Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpotensi berlanjut dengan bergerak kembali menguji support level 6,300.

Stochastic yang mengalami bearish crossover dan meninggalkan wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah.

Namun jika berbalik menguat dapat menuju resistance level 6,465. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Sambut Positif Disgorgement Fund, IHSG Naik +1.45%
8 JANUARI 2021

Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan mengenai Disgorgement Fund disambut positif oleh pelaku pasar modal, dimana pada perdagangan Kamis (7/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik +1.45% ke level 6,153. Dalam aturan POJK No. 65/POJK.04/2020 tersebut diatur tentang pengembalian kerugian investor oleh pelaku pasar yang melanggar ketentuan. Selain itu pelaku pasar yang melanggar ketentuan diwajibkan untuk mengembalikan keuntungan yang diperoleh secara melanggar hukum.

Selain terkait Disgorgment Fund, OJK juga sedang merancang peraturan baru terkait pengelompokkan bank umum. Selama ini pengelompokan berdasarkan kriteria Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) dimana bank BUKU 1 memiliki modal inti IDR 1 triliun, BUKU 2 IDR 1-5 triliun, BUKU 2 IDR 5-30 triliun dan BUKU 5 IDR >30 triliun. Dalam aturan baru kriteria bank berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KMBI) dimana bank KMBI 1 memiliki modal inti IDR <6 triliun, KMBI 2 IDR 6-14 triliun, KMBI 3 IDR 14-70 triliun dan KMBI 4 IDR >70 triliun. Jika aturan ini berlaku ada sejumlah bank yang akan turun kelas seperti BNGA BDMN, PNBN dan BNLI.

Kembali ke pasar saham domestic, sector yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah Pertambangan (+5.61%), Industri Dasar (+2.12%) dan Keuangan (+1.73%), sementara sector Aneka Industri (-1.01%) menjadi satu satunya sector yang terkoreksi. Investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 845.39 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi BBRI (IDR 119.25 miliar), BMRI (IDR 92.91 miliar) dan TLKM (IDR 56.63 miliar).


Ditopang Indeks Kepercayaan Konsumen, IHSG Melonjak.
12 JANUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar +2.0% ke level 6,383 ditopang kenaikan Indeks
Kepercayaan Konsumen (IKK). Berdasarkan rilis data Bank Indonesia, IKK bulan Desember 2020 naik ke 96.5 pts dari bulan sebelumnya di 92.0 pts. Adapun sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah Keuangan (+3.86%), Perdagangan (+2.38%) dan Barang Konsumsi (+2.23%); sementara sektor yang mencatatkan penurunan adalah Perkebunan (-1.16%), Industri Dasar (-0.69%) dan Pertambangan (-0.13%). Investor asing mencatatkan net buy senilai IDR 2.43 triliun dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR 763.84 miliar), BBCA (IDR 626.47 miliar) dan TLKM (IDR 300.86 miliar).

IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (6,300—6,450). IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya. Indeks berpeluang kembali bergerak menguat setelah melewati resistance level 6,255, di mana berpeluang menuju level berikutnya di 6,450 hingga 6,525. Akan tetapi stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya.
12 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya.

Indeks berpeluang kembali bergerak menguat setelah melewati resistance level 6,255, di mana berpeluang menuju level berikutnya di 6,450 hingga 6,525.

Akan tetapi stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktua􀁀f dengan kecenderungan menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 13 January 2021
13 JANUARI 2021


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat tipis berada di level 6,395.
13 JANUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat tipis berada di level 6,395.

Indeks berpotensi mengalami konsolidasi dengan bergerak menuju support level 6,300 hingga 6,255.

Stochastic yang mengalami kejenuhan terhadap aksi beli berpotensi membawa indeks terkoreksi. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,450. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif, dengan kecenderungan melemah terbatas.


Lanjutkan Kenaikan, IHSG Menguat Tipis
13 JANUARI 2021

Lanjutkan Kenaikan, IHSG Menguat Tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (12/1) dengan mencatatkan penguatan sebesar +0.2% ke level 6,396. Adapun sektor yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah Properti (+1.59%), Keuangan (+1.01%) dan Pertambangan (+0.64%); sementara sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah Perkebunan (-2.10%), Infrastruktur (-1.27%) dan Perdagangan (-0.57%).

Investor asing kembali mencatatkan posisi net buy senilai IDR 923.91 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR 724.40 miliar), BMRI (IDR 183.90 miliar) dan BBCA (IDR 112.70 miliar).

Kabar baik datang dari Kementerian Perindustrian, dimana Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita optimis industri manufaktur Indonesia dapat tumbuh sebesar +4% YoY di 2021. Optimisme ini terlihat dari data Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia yang terus menanjak, menyentuh level 51.3 pts di bulan Desember. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah HIS Markit menghitung PMI Indonesia.

Namun demikian kabar kurang baik datang dari Bank Indonesia yang mengumumkan data Penjualan
Ritel. Dari data yang dirilis, Penjualan Ritel di Indonesia merosot -16,3% YoY November 2020. Ini merupakan penurunan selama 12 bulan berturut turut sejak dampak krisis COVID-19.


IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,435.
14 JANUARI 2021

IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat berada di level 6,435.

Indeks berpotensi mengalami konsolidasi dan bergerak menguji support level yang
berada di 6,355 hingga 6,300.

Stochastic yang mengalami bearish crossover di wilayah overbought berpotensi membawa indeks terkoreksi. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menuju resistance level 6,525. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


IHSG Terkoreksi Tipis
15 JANUARI 2021

IHSG Terkoreksi Tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada perdagangan Kamis (14/1) kemarin, turun sebesar -0.11% ke level 6,428. Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah Industri Dasar (+1.61%) dan Infrastruktur (+0.73%) sementara sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah Properti (-0.96%) dan Keuangan (-0.63%). Adapun saham yang menjadi market leaders adalah PGAS (+12.07%) dan CPIN (+3.50%) sementara saham yang menjadi market laggards adalah BBCA (-1.40%) dan BMRI (-1.08%). Investor asing kembali mencatatkan posisi net buy senilai IDR 2.86 triliun dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR 218.30 miliar) dan ASII (IDR 141.60 miliar).

Bank Indonesia hari ini rencananya akan mengumumkan data terkait Neraca Perdagangan, Ekspor dan Impor. Berdasarkan consensus TradingEconomics, Neraca Perdagangan diproyeksikan mencatatkan surplus sebesar USD 2.3 miliar di bulan Desember 2020, turun tipis dari surplus Nopember USD 2.62 miliar. Impor bulan Desember diperkirakan anjlok -17.46% YoY sementara Ekspor naik +9.54% YoY.


Fixed Income Daily Notes 18 January 2021
18 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 19 January 2021
19 JANUARI 2021


FFS SDK_DES 2020
19 JANUARI 2021


Optimisme Vaksinasi Covid-19 Angkat IHSG.
14 JANUARI 2021

Dimulainya vaksinasi Covid-19 tahap pertama ditanggapi positif oleh pelaku pasar, dimana pada perdagangan Rabu (13/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6,435 atau naik +0.62%. Adapun saham yang menjadi top gainer adalah BUMI (+33.77%), BRMS (+27.38%) dan ENRG (+25.58%); sementara saham yang menjadi top loser adalah BULL (-6.94%), KLBF (-6.85%) dan KAEF (-6.81%).

Berdasarkan data RTI, investor asing membukukan posisi net buy senilai IDR 992.84 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR 587.5 miliar), ASII (IDR 162.6 miliar) dan BBNI (IDR 84.6 miliar); sementara saham yang banyak dilepas asing adalah ICBP (IDR 47.7 miliar), EXCL (IDR 18.9 miliar) dan RALS (IDR 13.7 miliar).

Proses vaksinasi Covid-19 dimulai Rabu (13/1) kemarin dengan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin proses vaksinasi tahap pertama ini dimulai setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac pada Senin (11/1) lalu.

Dari ekonomi makro, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dimana hasil survei tersebut memberikan indikasi kegiatan dunia usaha mulai membaik di Kuartal IV 2020. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kuartal IV yang berada di level -3.90%, jauh lebih baik dari kuartal sebelumnya -5.97%. Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko perbaikan tersebut didukung oleh kinerja sejumlah sektor seperti pengangkutan & komunikasi, keuangan, real estate serta listrik, gas & air bersih.


Dimotori Saham BUMN, IHSG Rebound.
21 JANUARI 2021

Dimotori Saham BUMN, IHSG Rebound. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami rebound pada perdagangan Rabu (20/1) kemarin yang dimotori kenaikan saham saham BUMN. Berdasarkan data RTI IHSG ditutup naik +1.71% ke level 6,429 yang dalam pandangan kami ditopang kenaikan sejumlah saham BUMN seperti ANTM (+17.71%), BRIS (+14.42%), BBRI (+5.84%), TINS (+12.81%) dan BMRI (+5.73%).
 
Investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 768.18 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi di antaranya adalah BBRI (IDR 329.4 miliar), BMRI (IDR 257.5 milliar) dan BBCA (IDR 45.4 miliar); sementara saham yang banyak dilepas adalah BFIN (IDR 30.1 miliar), PWON (IDR 19.8 miliar) dan UNTR (IDR 16.6 miliar).
 
Untuk perdagangan hari ini, selain dampak euphoria global terkait pelantikan pasangan Presiden-Wakil Presiden AS Joseph R. Biden Jr. – Kamala Devi Harris, market juga akan merespons kebijakan Bank Indonesia yang akan diambil dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini. Investor memproyeksikan Bank Indonesia akan mempertahankan 7DRR Rate di level 3.45%. Selain itu, BI juga diproyeksikan akan mempertahankan Lending Facility Rate di 4.5% dan Deposit Facility Rate di 3.0%.


IHSG Kembali Terkoreksi Meski Asing Net Buy.
26 JANUARI 2021

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup turun pada perdagangan Senin (25/1) meski investor asing melakukan aksi net buy. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6,259 atau terkoreksi -0.77%. Sektor Finance (+0.09%) menjadi satu satu nya sektor yang menguat, sementara sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah Property (-2.66%), Agri (-2.61%) dan Misc. Industry (-2.36%).
 
Investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 172.52 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBRI (IDR 228.25 miliar), INKP (IDR 46.51 miliar) dan BMRI (IDR 44.58) miliar; sementara saham yang banyak dilepas asing adalah BBNI (IDR 51.97 miliar), ARTO (IDR 49.53 miliar) dan CPIN (IDR 30.90 miliar).
 
Money Supply (M2) di bulan Desember 2020 tumbuh sebesar +12.4% YoY, jauh lebih tinggi dari estimasi analis +10.0% YoY, sementara Foreign Direct Investment (FDI) selama Kuartal IV 2020 tumbuh sebesar +5.5%, jauh diatas estimasi +1.5%.


IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,258.
26 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,258. Indeks tampak sedang mencoba bertahan di atas EMA 20, di mana berpeluang menguat dan bergerak menuju resistance level 6,335 hingga 6,435. Stochastic yang mulai menunjukkan kejenuhan harga terhadap aksi jual berpeluang
membawa indeks menguat. Namun, jika indeks berbalik melemah berpotensi menguji 6,175. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif, cenderung menguat terbatas.


IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,979
29 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,979. Indeks tampak sedang menguji EMA 50, yang jika mampu bertahan di atasnya, berpeluang menguat menuju resistance level 6,065. Stochastic juga menunjukkan kejenuhan indeks terhadap aksi jual dan berpeluang menguat. Namun jika indeks kembali melemah berpotensi menguji 5,930. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


IHSG ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,373.
18 JANUARI 2021

IHSG ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,373.

Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya dan bergerak menuju support level
6,300 hingga 6,255.

Stochastic yang mengalami bearish crossover di wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance
level 6,465. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktua􀀿f dengan kecenderungan
melemah terbatas.


IHSG Melemah Meski Asing Net Buy.
20 JANUARI 2021

IHSG Melemah Meski Asing Net Buy. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan sebesar 1.06% ditutup di level 6,321 meski investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 262.66 miliar. Sejumlah saham emiten BUMN sempat mengalami auto reject bawah (ARB) seperti PPRO (-7.00%), ANTM (-6.87%), PTPP (-6.81%), WSKT (-6.77%), ADHI (-6.72%), WIKA (-6.67%), KRAS (-6.58%) dan WEGE (-6.52%).

Adapun saham yang banyak dikoleksi investor asing (net buy) adalah INKP (IDR 55.5 miliar), ASII (IDR 51.1 miliar) dan BBRI (IDR 47.6 miliar); sementara saham yang banyak dilepas investor asing (net sell) adalah BBCA (IDR 19.3 miliar), MAPI (IDR 18.1 miliar) dan CPIN (IDR 16.3 miliar).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Dewan Komisioner Pengawas Perbankan Heru Kristiana meminta perbankan berhati hati dalam melakukan corporate action seperti pembagian dividen dengan mempertimbangkan ketersediaan pendanaan untuk pencadangan. Selain itu perbankan juga diminta untuk melakukan stress test sebelum membagikan dividen. Hal ini diungkapkan dengan mempertimbangkan kemungkinan terburuk jika program restrukturisasi kredit macet nasabah tidak berhasil. Berdasarkan data OJK, nilai restrukturisasi kredit macet per 4 Januari 2021 sudah mencapai IDR 971 triliun.


IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, namun akhirnya ditutup melemah berada di level 6,321.
20 JANUARI 2021

IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan kemarin, namun akhirnya
ditutup melemah berada di level 6,321.

Indeks berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu bergerak melewati resistance level 6,435, di mana
bepotensi melanjutkan konsolidasi menuju support level 6,255 hingga 6,190.

Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan melemah. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif, cenderung melemah terbatas.


Pasar Respons Negatif Keputusan BI.
22 JANUARI 2021

Pasar tampaknya kurang menyukai langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan 7DRRR di level 3.75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Kamis (21/1) kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis -0.25%, ditutup di level 6,413. Saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di antaranya FPNI (+25.00%), IPCC (+24.44%) dan IPCM (+23.81%); sementara saham yang mencatatkan penurunan terbesar adalah BEKS (-6.86%), AGRO (-6.77%) dan BUMI (-6.19%).
Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan posisi net sell senilai IDR 130.55 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah BFIN (IDR 62.8 miliar), BBCA (IDR 46.6 miliar) dan BUMI (IDR 30.1 miliar); sementara saham yang banyak dikoleksi asing adalah BBRI (IDR 93.8 miliar), ASII (IDR 61.3 miliar) dan TLKM (IDR 54.0 miliar).

Selain memutuskan mempertahankan 7DRRR, Bank Indonesia juga mempertahankan Deposit Facility Rate di level 3.0% dan Lending Facility Rate di 4.5%. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga memberikan sejumlah proyeksi BI terkait ekonomi Indonesia 2021; diantaranya PDB tumbuh dalam kisaran 4.8%-5.8%, Inflasi berada di level 2%-4%, current account deficit (CAD) sebesar -1.2% dari PDB dan indikasi aliran dana asing masuk sekitar IDR 268 triliun ke pasar keuangan Indonesia.


IHSG sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, namun akhirnya ditutup melemah berada di level 6,413.
22 JANUARI 2021

IHSG sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, namun akhirnya ditutup melemah berada di level 6,413.
Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpotensi kembali bergerak melemah menuju support level 6,335.
Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan melemah, namun jika indeks berbalik menguat dapat menuju resistance level 6,500. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


IMF Revisi Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Terkoreksi.
28 JANUARI 2021

Langkah the International Monetary Fund (IMF) merevisi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 hingga 2022 membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi. Dalam laporan World Economic Outlook terbaru IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi -1.9% YoY dari sebelumnya -1.5% YoY dan tahun 2021 menjadi +4.8% YoY dari sebelumnya +6.1% YoY. Berita baiknya untuk tahun 2022 proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi +6.0% YoY dari sebelumnya +5.3% YoY.
 
Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini ditanggapi negative oleh investor karena IMF melakukan revisi kebawah untuk Indonesia sementara untuk ekonomi global IMF justru melakukan revisi keatas. Tingkat pertumbuhan ekonomi Global 2021 naik menjadi +5.5% YoY dari sebelumnya +5.2% YoY.
 
IHSG pada perdagangan Rabu (27/1) kemarin mengalami penurunan sebesar -0.50% ke level 6,109. Adapun sektor yang terkoreksi paling dalam adalah IDXBASIC (-1.97%), IDXHEALTH (-1.85%) dan IDXTRANS (-1.04%). Satu satunya sektor yang mencatatkan kenaikan adalah XINFRA (+3.12%).
 
Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan posisi net buy sebesar IDR 98.16 triliun dengan saham yang banyak dikoleksi adalah TLKM (IDR 136.7 miliar), BMRI (IDR 128.6 miliar) dan ACES (IDR 22.4 miliar).


IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup melemah berada di level 6,109.
28 JANUARI 2021

Indeks juga sempat menguji EMA 50, namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut memberikan peluang untuk menguat dan bergerak menuju resistance level IDR 6,190.
Stochastic yang mengindikasikan terjadinya bullish crossover memberikan peluang penguatan.
Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.


Fixed Income Daily Notes 28 January 2021
28 JANUARI 2021


IHSG ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,429
21 JANUARI 2021

IHSG ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,429. Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpeluang menuju resistance level 6,500. Namun stochastic yang cenderung melemah berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menguji 6,335. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.


Kembali Anjlok, IHSG Ditutup Dibawah 6,000
29 JANUARI 2021

Koreksi yang terjadi di bursa global merembet ke pasar saham Indonesia, dimana pada perdagangan Kamis (28/1) Indeks Harga Saham Gabungan anjlok sebesar -2.12% dan ditutup di level 5,979. Pada perdagangan semalam indeks DJIA ditutup turun -2.05%, S&P 500 -2.57% dan NASDAQ -2.61%. Penurunan ini berlanjut ke pasar Asia dimana indeks Nikkei 225 -1.53%, Hang Seng -2.55% dan KOSPI -1.71%. Langkah bank sentral AS, the Federal Reserve, mempertahankan suku bunga acuan di level 0.25% tampaknya tidak digubris pelaku pasar.
 
Kembali ke BEI, tiga sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah IDXINFRA (-4.19%), IDXBASIC (-3.65%) dan IDXENERGY (-3.39%); sementara dua sektor yang mencatatkan kenaikan adalah IDXTECHNO (+8.57%) dan IDXINDUST (+0.47%).
 
Investor asing membukukan posisi net buy senilai IDR 52.49 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBCA (IDR 124.00 miliar), ASII (IDR 85.50 miliar) dan INCO (IDR 50.80 miliar); sementara saham yang banyak dilepas asing adalah TLKM (IDR 49.00 miliar), ANTM (IDR 37.80 miliar) dan INTP (IDR 32.90 miliar).
 
Satu hal yang menarik adalah kembalinya saham emiten BUMN yang mengalami auto reject bawah (ARB) seperti PTPP, KAEF, INAF, TINS, GIAA, KRAS, WIKA, WSKT, ADHI dan ANTM. Dari ekonomi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Rapat Dewan Komisioner (DK) memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan berjangka bank umum dalam rupiah di level 4.5%, valas 1% dan simpanan BPR rupiah di 7%.


IHSG Terkoreksi Dipicu Aksi Jual Saham BUMN
25 JANUARI 2021

Koreksi yang terjadi di sejumlah saham emiten BUMN, bahkan banyak yang mengalami auto reject bawah (ARB), membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok -1.66% dan ditutup di level 6,307. Sejumlah saham emiten BUMN terutama dari sektor farmasi, konstruksi dan pertambangan mengalami ARB sehingga indeks BUMN20 terkoreksi hingga sebesar -3.03%. Dari sektor farmasi saham yang mengalami ARB adalah INAF dan KAEF; dari sektor konstruksi WSKT, WIKA, ADHI dan PTPP; serta dari sektor pertambangan ANTM dan TINS.
 
Meski demikian investor asing mencatatkan posisi net buy senilai IDR 71.73 miliar dengan saham yang banyak dikoleksi adalah BBCA (IDR 196.80 miliar), BMRI (IDR 169.90 miliar) dan BBRI (IDR 149.90). Tampaknya asing mulai melakukan akumulasi saham saham perbankan big cap.
 
Dalam pandangan kami salah satu pemicu investor melakukan aksi jual adalah terkait dengan perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 February 2022 mendatang. Langkah ini terpaksa diambil oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengingat melonjaknya kasus baru Covid-19 sejak awal tahun. Investor khawatir dengan diperpanjangnya PPKM ini maka pemulihan ekonomi yang diproyeksikan mulai terjadi di Kuartal III akan mundur ke Kuartal IV atau bahkan scenario terburuk ekonomi Indonesia baru pulih di Kuartal I 2022.


Fixed Income Daily Notes 29 January 2021
29 JANUARI 2021


IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (6,200—6,435).
25 JANUARI 2021

IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (6,200—6,435). IHSG ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,307. Indeks tampak sedang melanjutkan konsolidasi dan berpotensi menguji EMA 20 dan/atau support level 6,200. MACD yang cenderung bergerak melemah berpotensi membawa indeks terkoreksi. Namun jika indeks berbalik menguat dapat bergerak menguji resistance level 6,435. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.


Trimegah Fixed Income Plan Dec 2020
26 JANUARI 2021


Rebalancing Indeks LQ45, IHSG Terkoreksi
27 JANUARI 2021

Bursa Efek Indonesia melakukan perubahan konstituen indeks saham LQ45 dimana saham MEDC (-2.46%) dan TPIA (+1.47%) masuk sebagai anggota baru indeks LQ45, sementara saham SCMA (-6.78%) dan SRIL (-5.04%) terdepak. Daftar indeks LQ45 baru ini akan berlaku mulai February 2021 hingga July 2021 dengan revisi minor di bulan April 2021. Selain itu BEI juga melakukan perubahan konstituen sejumlah indeks saham acuan seperti indeks IDX80 dan IDX30.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri kembali mencatatkan koreksi pada perdagangan Selasa (26/1) kemarin, dimana IHSG anjlok -1.89% ke level 6,140. Semua sektor mengalami koreksi dengan penurunan tertajam adalah sektor Propery (-2.90%), Agri (-2.70%) dan Infrastructure (-2.62%).

Kabar baiknya adalah investor asing sendiri masih mencatatkan posisi net buy senilai IDR 346.65 miliar dengan saham terbanyak dikoleksi adalah BMRI (IDR 363.90 miliar), BBRI (IDR 85.30 miliar) dan MDKA (IDR 73.90 miliar). Di sisi lain, tiga saham yang banyak dilepas investor asing adalah BBCA (IDR -322.80 miliar), ANTM (IDR -39.70 miliar) dan TLKM (IDR -28.70 miliar).


IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin melanjutkan pelemahan yang terjadi sebelumnya.
27 JANUARI 2021

IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin melanjutkan pelemahan yang terjadi sebelumnya.

Indeks tampak sedang bergerak melewati EMA 20, di mana berpotensi melanjutkan pelemahannya dan bergerak menuju support level 6,075 hingga 6,000.

MACD cenderung melemah. Namun stochastic yang mengalami oversold berpeluang menghambat laju pelemahan indeks.

Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif, cenderung melemah terbatas.


Factsheet_DNST_2020-12 30 DESEMBER
12 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 15 January 2021
15 JANUARI 2021


FFS BAHANA LIKUID SYARIAH (KELAS G) 30 DESEMBER 2020
8 JANUARI 2021


FFS RD BAHANA PENDAPATAN TETAP MAKARA PRIMA 30 DESEMBER 2020
8 JANUARI 2021


FFS BAHANA PRIMAVERA 99 (KELAS G) 30 DESEMBER 2020
8 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 20 January 2021
20 JANUARI 2021


FFS MSCI_DES 2020
19 JANUARI 2021


FFS SEOF_DES 2020
19 JANUARI 2021


FFS SFIF_DES 2020
19 JANUARI 2021


Fixed Income Daily Notes 26 January 2021
26 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Mantap Plus 2020
7 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Master 2020
7 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Maxima 2020
7 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Multicash 2020
7 JANUARI 2021


FFS DESEMBER Multicash Syariah 2020
7 JANUARI 2021


FFS Principal Index IDX30(IDX3) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Islamic Equity Growth Syariah(CIEG) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal SMART Equity Fund(SMRT) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021


FFS Principal Total Return Bond Fund(PTC) IND 1220 30 Desember 2020
11 JANUARI 2021